Maro dan Elementaria Edukasia Ikuti Workshop Pendampingan Akreditasi Jurnal Ilmiah

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat dan Direktorat Pengelolaan kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerjasama dengan Universitas Ibn Khaldun Bogor dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Ilmu Dakwah (PPJID) telah melaksanakan kegiatan Workshop Pendampingan dan Percepatan Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik selama 3 hari, tanggal 2-4 Oktober 2019. Kegiatan yang bertempat di Sahira Butik Hotel ini diikuti oleh sekitar 40 pengelola jurnal eletronik dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah jurnal ilmiah nasional terakreditasi yang masih minim. Hal ini disampaikan oleh Dr. Lukman selaku Kepala Seksi Jurnal Ilmiah Nasional bahwa hingga hari ini hampir ada 36 ribu jurnal nasional ada di Indonesia dari berbagai disiplin ilmu, namun yang terakreditasi secara nasional ternyata kurang dari 3000an jurnal ilmiah. Padahal dengan kebutuhan publikasi yang ditetapkan oleh Kemristekdikti RI jumlah ini diperkirakan belum mencukupi. Karenanya Kemenristekdikti melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah jurnal terakreditasi menjadi 8000 jurnal pada tahun ini.
Kasi Jurnal Ilmiah Nasional Kemenristek Dikti, Yoga Dwi A mengatakan, untuk mencapai target tersebut, ia gencar melakukan pendampingan dan percepatan akreditasi jurnal ilmiah elektronik. Salah satu upaya percepatan akreditasi jurnal, dilakukan melalui kegiatan workshop untuk memberikan pendampingan pada pengelola jurnal, yang ingin mengajukan akreditasi. Untuk mengajukan akreditasi jurnal, terdapat syarat minimal yang harus dipenuhi untuk lolos administrasi. Syarat minimal tersebut diantaranya, memiliki elektronik ISSN, dan telah terbit dua tahun berturut-turut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPJID, Dr. Uwes Fatoni, M.Ag mengatakan bahwa salah satu upaya dari Kemenristekdikti untuk mendorong akreditasi jurnal ilmiah adalah dengan memberikan reward bagi jurnal yang meraih akreditasi peringkat 1 atau 2. Dengan adanya reward ini, ia berharap semua pengelola jurnal dapat termotivasi untuk memperbaiki mutu substansi dan manajemen jurnalnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, peserta dibekali dengan pelatihan tata cara pengelolaan jurnal, baik dari sisi substansi jurnal maupun dari manajemen web OJS. Luaran dari kegiatan ini, para peserta sebagai pengelola jurnal diharapkan menghasilkan capaian jurnal yang terakreditasi. Dua pengelola jurnal elektronik dari Universitas Majalengka (Unma), diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut, yaitu Pengelola Maro: Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis, E. Mulya Syamsul, M. Ag dan Jurnal Elementaria Edukasia, Dede Salim Nahdi, M.Pd.
Hingga saat ini, Universitas Majalengka baru memiliki 3 jurnal elektronik yang sudah terakreditasi Nasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan jumlah jurnal terakreditasi di Unma dapat bertambah. Tekad yang kuat juga disampaikan oleh Mulya Syamsul, pengelola Jurnal Maro, untuk meningkatkan kualitas tata kelola jurnalnya. Menurutnya ia akan segera memperbaiki semua kekurangan pengelolaan jurnal seperti yang disarankan oleh para assesor agar segera dapat didaftarkan ke ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) untuk diakreditasi. Di kesempatan yang sama, Dede Salim Nahdi selaku pengelola Jurnal Elementaria Edukasia, menambahkan bahwa setelah nanti jurnalnya terakreditasi, ia berkeinginan untuk dapat berbagi ilmu dengan rekan-rekan pengelola jurnal Unma, agar kualitas manajemen web OJS dan manajemen penerbitan jurnal elektronik dapat meningkat, sehingga jumlah jurnal elektronik terakreditasi di Unma dapat bertambah.